Langsung ke konten utama

Olahraga Tradisional (Mejangkrik-jangkrikan)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar belakang
             Telah kita ketahui bersama dizaman sekarang ini yang disebut zaman era globalisasi. Zaman  yang serba maju. Perkembangan teknologi yang meningkat dengan pesatnya membuat kita lupa akan permainan tradisional yang menjadi ciri khas kita khusunya di Bali. Dengan adanya permainan-permainan canggih seperti PS, Sega, Tendo, dan permainan canggih lainnya membuat kita melupakan permainan daerah kita sendiri. Adapun pembuatan makalah ini, semoga kita bisa milihat bahwa begitu banyaknya kita memiliki permainan yang tidak kalah dengan permainan-permainan modern lainnya.

1.2.   Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas adalah :
            1.2.1.   Bagaimana sejarah permainan majangkrik-jangkrikan?
            1.2.2.   Bagaimana bentuk lapangan majangkrik-jangkrikan?
            1.2.3.   Bagaimana aturan permainannya ?

1.3.   Tujuan
            1.3.1.   Mengetahui sejarah permainan majangkrik-jangkrikan
            1.3.2.   Mengetahui bentuk lapangan majangkrik-jangkrikan
            1.3.3.   Mengetahui aturan permainan majangkrik-jangkrikan

1.4.   Manfaat
            1.4.1.   Kita dapat mengetahui bagaimana permainan majangkrik-jangkrikan tersebut  dimainkan
            1.4.2.   Kita dapat mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang digunakan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Sejarah
            Nama lain dari permainan ini adalah mejangkrik-jangkrikan yang dapat di jumpai di kabupaten gianyar dan dapat juga dijumpai di kabupaten buleleng.
            Gerakan –gerakan yang dilakukan pada olahraga ini berupa meloncat-loncat dengan tumpuan satu kaki sambil mendekati lawan dan membenturkan bahu dengan bahu lawan. Yang memegang peranan dalam olahraga ini adalahkeseimbangan dan kekuatan, sehingga dapat meningkatkan kesegaran jasmani
            Latar belakang permainan ini tidak ada yang mengetahui. Olahraga ini sudah ada sejak jaman dahulu.

2.2.   Lapangan
            Permainan mejangkrik-jangkrikan tidak memerlukan peralatan khusus. Yang diperlukan hanya lapangan yang cukup luas untuk membuat arena berupa lingkaran.
     
2.3.   Aturan Permainan
            Satu regu ( regu A) terdiri dari 10-20 orang pemain campuran laki-laki dan perempuan, regu yang lain (regu) terdiri dari jumlah pemain yang sama dengan perbandingan laki-laki dan perempuan regu A. Semua anggota pemain dari kedua regu membentuk sebuah lingkaran yang cukup luas sebagai arena permainan. Pemain-pemain dari regu A mengambil tempat pada sisi lingkaran.
            Permaina didahului dengan pemilihan pemain dari masing-masing regu yang akan berlaga ke arena pertandingan. Kalau sudah terpilih masing-masing satu jangkrik dari kedua regu dan kedua belah pihak telah setuju (sama-sama berani), maka janggkrik bisa langsung diadu.
            Aturan berlaga adalah sebagai berikut: masing-masing jangkrik di tengah lingkaran dengan bertumpu pada satu kaki. Kaki yang dilipat pada lutut,kearah belakang, kedua tangan dilipat pada siku dan saling perpegangan di depan dada. Dengan posisi seperti ini, kedua jangkrik berhadapan bergerak maju dengan meloncat-loncat di atas satu kaki membetur-benturkan tubuh dengan tubuh lawan. Bagian tubuh yang sering dibenturkan adalah bahu dengan bahu.
            Sebagai ketentuan yang dinyatakan kalah dalanm pertandingan adalah jangkrik yang sempat jatuh atau kaki yang dilipat menyentuh tanah/ lantai. Jangkrik yang dinyatakan menangadalah jangkrik yang tidak jatuh dalam medan laga atau kaki tiyang dilipat tidak menyentuk tanah.
            Setelah permaina jangkrik pertama selesai, dilanjutkan lagi dengan permainan jangkrik-jangkrikan kedua, ketiga, dan selanjutnya, dengan memilih/mengajukanjangkrik-jangkrik lain dari masing-masing regu. Permainan selesai apabila semua anggaota regu sudah pernah menjadi jangkrik. Pemain dilarang mengunakan cara-yang curang yang tidak sportif untuk memenangkan pertandingan. Pemain yang melakukan pelanggaran dapat dinyatakan gugur.
            Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang mempunyai nilai paling banyak, yaitu regu yang mempunyai jangkrik yang menang lebih banyak.

2.4.      Perwasitan
            Permaianan mejangkrik-jangkrikan tidak memiliki wasit. Yang menjadi wasit sekaligus hakim adalah semua anggota regu pemain secara bersama

2.6.   Jalannya Perlombaan
            Mula-mula pemain dijajarkan digaris start,kemudian dengan satu aba-aba, pertandingan dimulai. Semua pasangan akan berlomba untuk mencapai garis finish paling cepat. Mereka akan berjalan secepat-cepatnya menjaga keharmonisan, dan berusaha tidak sampai jatuh. Suara bakiak yang beraneka ragam menimbulkan suasana yang semarak, di selingi sorak sorai dari pendukung.
     



BAB III
PENUTUP

3.1.   Simpulan
Dari hasil pembuatan makalah ini kita dapat mengetahui sejarah, peraturan, dan cara bermain dari permainan Majangkrik-jangkrikan. Jenis olahraga ini dapat dikembangakan karena disamping murah dilaksanakan. Disamping itu juga dapat dipakai untuk menunjang kepariwisataan karena juga mengandung seni dan humor.

3.2.   Saran
            Kita sebagai penerus bangsa hendaknya dapat melestarikan permainan– permainan tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah kita dan juga agar permainan tersebut tidak punah oleh permainan – permainan yang modern.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modifikasi Permainan Bola Tangan

Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan jasman i.

Lemak Bagi Tubuh

Pada kesempatan ini saya akan berbagi mengenai makalah yang pernah saya buat sewaktu kuliah dalam mata kuliah Ilmu Gizi. Dalam tugas kelompok kami mendapat tugas membuat makalah dan mempresentasikan manfaat lemak bagi tubuh. Dibawah ini merupakan materinya saja. Semoga bermanfaat. Peran lemak bagi kesehatan makin diperhatikan orang karena naiknya status sosial, gaya hidup yang modern dan berubahnya pola makan.